Bahaya Pasien Serangan Jantung yang Merokok, Berpotensi Kematian!
04/05/2023
Serangan jantung termasuk salah satu gangguan kesehatan paling mematikan di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu dari tiga kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan oleh penyakit jantung.
Serangan jantung terjadi saat aliran darah yang mengandung oksigen terhambat sehingga tidak bisa menuju jantung. Jika dibiarkan lama, sel-sel jantung akan mati kehabisan oksigen. Rokok merupakan salah satu pemicu timbulnya gangguan pada jantung.
Ini karena rokok menyebabkan penumpukan plak yang menghambat pembuluh darah. Oleh sebab itu, pasien serangan jantung sangat dianjurkan berhenti merokok untuk mengurangi risiko terkena gangguan lagi.
Sayangnya, ada sebagian orang yang kembali merokok dan justru berisiko besar meninggal dunia. Dikutip dari Reuters, penelitian yang dipimpin oleh Dr Furio Colivicchi dari Rumah Sakit San Filippo Neri, Roma menyebutkan bahwa penderita serangan jantung yang merokok memiliki peluang lebih cepat meninggal dunia.
Dalam penelitiannya, 813 dari 1.294 pasien kambuh dari penyakitnya. Sekitar setengahnya mulai merokok lagi dalam waktu 20 hari setelah keluar dari rumah sakit. Mereka berpotensi lebih besar meninggal dunia hingga tiga kali lipat dibandingkan pasien yang tidak melakukannya.
Orang yang kembali merokok dalam waktu 10 hari setelah meninggalkan rumah sakit berpeluang lima kali lebih besar meninggal daripada yang berhenti merokok. Artinya, penelitian ini menunjukkan bahwa semakin cepat seorang pasien kembali merokok, semakin besar kemungkinan dia meninggal dalam waktu satu tahun.
Heart Foundation mengungkapkan, rokok dan asap tembakau yang mengandung karbon monoksida, nikotin, dan bahan kimia lain berdampak negatif pada fungsi tubuh, seperti berikut: Merusak pembuluh arteri jantung sehingga penyakit arteri koroner semakin parah, aliran darah terhambat, memicu serangan jantung kambuh, dan berisiko terkena stroke.
Membuat darah lebih kental sehingga mudah menggumpal dan menghambat aliran ke jantung. Menurunkan tingkat oksigen dalam darah sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras agar oksigen masuk ke seluruh tubuh.
Mengandung nikotin sehingga menyebabkan produksi hormon adrenalin, meningkatkan tekanan darah, dan membuat jantung berdetak lebih cepat. Perokok pasif juga terdampak Bukan hanya merokok secara aktif, perokok pasif yang terpapar asap rokok tetap berpotensi mengalami masalah kesehatan.
Orang dewasa dan anak-anak yang menghirup asap berisiko lebih tinggi terkena penyakit. Mereka memiliki sekitar 30 persen peningkatan risiko penyakit jantung. Paparan asap rokok sangat berisiko bagi anak-anak dan bayi, serta meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi (SUDI), bronkitis, pneumonia, dan asma .
Dilansir dari Medical News Today, berhenti merokok meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko mengalami serangan jantung lagi. Penelitian pada 2019 menunjukkan, mereka yang berhenti merokok mengurangi risiko penyakit kardiovaskular secara signifikan dibandingkan mereka yang terus merokok.
Manfaat ini bahkan bisa terlihat hanya dalam waktu satu tahun. Berikut manfaat yang akan didapatkan dari berhenti merokok: Peningkatan harapan hidup hingga 10 tahun Mengurangi risiko kanker tertentu dan penyakit kronis.
Meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan Mendukung kesehatan ibu hamil dan bayinya Mengurangi beban keuangan pada pasien yang merokok Penurunan risiko perokok pasif untuk keluarga, teman, rekan kerja, dan lainnya.
Berhenti merokok lebih awal dapat meningkatkan kesehatan pasien serangan jantung dan secara keseluruhan. Di sisi lain, orang yang sehat juga harus berhenti merokok agar terhindar dari risiko menderita penyakit kardiovaskular.
Sumber :
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/04/212500565/bahaya-pasien-serangan-jantung-yang-merokok-berpotensi-kematian-?page=all#page2.