Pages

Tuesday, February 11, 2020

Iko Uwais : Berhenti Merokok Ibarat Hijrah

Senin, 01 April 2019 | 16:00 WIB


Aktor kenamaan Indonesia, Iko Uwais, mengatakan bahwa berhenti merokok ibarat hijrah, karena melibatkan proses untuk mengubah cara pikir atau mindset.

Lelaki yang karirnya telah merambah ke Hollywood tersebut mengaku jika dirinya pernah sekali mencoba rokok, tetapi langsung tidak suka dengan rasa dan baunya. Selain itu, asap dan abu rokok juga mencemari lingkungan.

“Dua hal yang paling tidak saya sukai dari rokok adalah bau dan abunya. Belum lagi asap rokok mengandung berbagai zat kimia yang bukan hanya berbahaya bagi yang mengisap, tapi juga orang disekitarnya," ungkap Iko Uwais dalam siaran pers yang Suara.com terima, Senin (1/4/2019), di Jakarta.

Namun demikian, lingkungan keluarga dan teman Iko Uwais kebanyakan justru perokok berat. Karena itu, lanjut dia, dirinya tak segan mendorong keluarga untuk menjauhi rokok, juga menjaga lingkungan rumah agar bebas asap rokok.

"Ini juga yang menjadi alasan utama saya tidak menyediakan asbak di rumah,” jelas Iko Uwais.

Pandangan Iko mengenai rokok ini mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga keluarga dan orang terkasih dari bahaya rokok. Orangtua dan masyarakat perlu sama-sama menyadari bahwa rokok juga berdampak buruk pada orang-orang di sekitarnya, yaitu bukan perokok yang menghirup asap rokok (second hand smoke) dan bukan perokok yang menghidup residunya (third-hand smoke).

Karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran rokok yang dihirup oleh perokok aktif dan perokok pasif, sama bahayanya, karena zat tersebut akan menurunkan kemampuan dan kapasitas sel darah untuk membawa oksigen, yang pada akhirnya akan merusak paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari M.Si., Ph.D. Guru Besar Promosi Kesehatan dan Kesehatan Masyarakat dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menjelaskan bahwa masyarakat yang tidak merokok namun terpapar asap rokok merupakan kelompok yang paling rentan, bukan hanya dari asap rokok itu sendiri, tetapi juga dari residu yang tertinggal di rumah dan lingkungan mereka tinggal, yang mana kita sebut sebagai third-hand smoke.

Riset Division of Clinical Pharmacology and Experimental Therapeutics, University of California, pada tahun 2017, lebih jauh mendeskripsikan third-hand smoke (THS) sebagai racun dari rokok, yang di mana beberapa di antaranya berbahaya, yang menetap, bereaksi, terproduksi kembali, dan aktif kembali setelah sekian lama aktivitas rokok berhenti. Residu dari THS akan sangat mungkin diserap oleh berbagai permukaan dan debu di lingkungan rumah.


Sumber :
https://www.suara.com/lifestyle/2019/04/01/160016/iko-uwais-berhenti-merokok-ibarat-hijrah

Sumber foto :
https://krjogja.com/gaya-hidup/kesehatan-dan-seksualitas/iko-uwais-anggap-stop-merokok-bentuk-hijrah-bertahap/

Cerita Rano Karno Berhenti Merokok Setelah Puluhan Tahun

Alhamdulillah, Berkat Doa Istri dan Anak
Senin, 18 Februari 2019 | 14:14 WIB


Lepas dari kebiasaan merokok bukan perkara mudah, lebih-lebih juga sudah jadi perokoh puluhan tahun. Meski begitu, berhenti merokok bukanlah kemustahilan. Tanya saja kepada Rano Karno kalau tidak percaya.

Memang mitos yang menyebutkan perokok yang sudah puluhan tahun sulit untuk berhenti. Tetapi nyatanya Rano Karno mampu mematahkan mitos tersebut. Awalnya Rano adalah perokok berat yang sudah melakukannya selama puluhan tahun.

Namun sekarang ia benar-benar menjauhi rokok, bahkan mencium asapnya saja ia mengaku sudah "mual". Bagaimana bisa demikian? Ternyata aktor senior ini sudah tujuh bulan tidak merokok sejak dirinya menjalani pengobatan atas penyakit Bell’s Palsy.

“Iya sudah 7 bulan ini saya berhenti merokok,” ujar Rano Karno.

Sejak keluar rumah sakit, Rano Karno sudah enggak pernah lagi ingat mau merokok.

“Jadi berhenti saja,” papar mantan wakil gubernur Banten yang sekarang giat lagi di film sembari mempersiapkan diri jadi calon legislatif.

Penyakit Bell’s Palsy s membuat separuh wajahnya menjadi kaku, bahkan merot atau miring.

“Alhamdulillah mungkin berkat doa dari istri dan anak juga,” katanya lagi.

“Keluarga saya sudah lama ingin saya berhenti merokok, nah sekarang sudah berhenti.”

Rano Karno juga menjelaskan bahwa dirinya setelah berhenti merokok jadi merasa lebih bugar dan sehat. Bahkan dirinya kini mampu melakukan olahraga rutin berupa jalan kaki selama 30 menit hingga satu jam.

Hal itu juga yang membuat aktor kawakan itu mengajak para generasi muda untuk menjauhi rokok. Pesannya, bila tidak merokok sebaiknya tidak mencoba. Kalau sudah menjadi perokok maka berusahalah untuk menghentikannya.

Sebab merokok bisa mengakibatkan banyak penyakit berbahaya seperti jantung. Merokok akan memicu penyakit jantung baik itu dewasa maupun anak muda, siapapun juga bisa alami hal itu jika merokok.

“Salah satunya penyakit jantung. Sekarang jantung bukan hanya penyakit orang tua, tapi anak muda juga banyak kena jantung,” katanya.

“Nah, salah satu cara pencegahannya adalah dengan berhenti merokok dan melakukan gaya hidup sehat,” pungkasnya.


Sumber:
https://suar.grid.id/read/201640807/cerita-rano-karno-berhenti-merokok-setelah-puluhan-tahun-alhamdulillah-berkat-doa-istri-dan-anak?page=all

Sumber foto :
https://images.app.goo.gl/aPQYxZyNxUJgdMLn7

Ternyata Tora Sudiro Sudah 7 Tahun Berhenti Merokok

Rabu, 09 September 2015 17:15


Selama ini di bungkus rokok selalu ada peringatan berbahaya, merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan khamilan dan janin. Namun masih saja banyak orang yang tidak bisa melepaskan diri.

Namun tidak demikian halnya dengan aktor Tora Sudiro, yang sudah bertahun-tahun berhenti dari kebiasaan merokok. Tora yang ketika ditemui tengah terlibat acara kepedulian untuk penderita kanker, sadar akan bahaya rokok.

"Udah lama nggak ngerokok, udah lama banget, sosial smoker sih, perokok pasif, kebetulan lingkungan saya ngerokok. Saya sekarang kalau di tempat gitu ikutan ngerokok, udah lama berhenti sekitar 7 tahunan," tutur Tora Sudiro di Shave for Hope di Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (6/9).

Meski dahulu sempat ikut menikmati menghisap nikotin, Tora tidak sampai mengalami gangguan kesehatan akibat rokok. Selain itu ketika disinggung anak-anak kecil yang merokok, Tora menyebut hal itu mungkin keren untuk anak-anak tersebut.

"Keren, kalau dilarang-larang (merokok) mereka malah ngelakuin," tuturnya.

Hanya saja untuk anak-anaknya, suami dari Mieke Amalia itu mengatakan mereka bukan perokok. Tora sendiri saat ini memiliki lima anak, dua dari perkawinan dengan Anggraini, satu anak kandung dari perkawinan dengan Mieke dan dua anak tiri yang dibawa oleh Mieke.

"Mereka nggak sempet ngerokok. Anak saya ada yang sama emaknya ada yang sama saya, kalau saya sih agak kebapakan," tandasnya.


Sumber :
https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ternyata-tora-sudiro-sudah-7-tahun-berhenti-merokok-f83524.html

Sumber foto :
https://www.inibaru.id/hits/9-artis-indonesia-yang-tersandung-narkoba-sepanjang-2017

Bimbim si Drummer Slank Sukses Berhenti Merokok

Gue Enggak Pernah Mengikuti Tips-tips yang Bertebaran di Buku dan Internet

Sabtu, 30 Juni 2018 | 20:15 WIB

 
Bagi generasi yang tumbuh besar pada era 1990-an pasti kenal betul dengan sosok Bimbim. Dia terkenal antikemapanan. Jangankan rokok, alkohol dan narkoba seolah sudah menjadi sahabat hidup.

Tapi itu dulu.

Sekarang, setelah lepas dari kecanduan alkohol dan narkoba, rokok pun ditinggalkan drummer grub band Slank ini. Bagaimana caranya? Lepas dari belenggu rokok sejak hampir enam tahun yang lalu, Bimbim mengaku butuh perjuangan berat untuk melakukannya.

Bahkan, pria bernama Bimo Setiawan ini berujar, perjuangannya lebih berat ketimbang berhenti mengonsumsi narkoba.

“Butuh tekad dan usaha yang lebih keras untuk bisa lepas dari candu rokok. Pasalnya sederhana saja. Rokok terkesan sepele. Justru karena sepele, orang jadi susah untuk berhenti merokok,” papar ayah dua anak ini.

Dalam perjuangannya berhenti merokok, Bimbim tak pernah mengikuti tips-tips yang bertebaran di buku-buku dan internet. Sebelum memutuskan berhenti pun dia sama sekali tak mengurangi intensitas rokoknya.

"Gue itu orangnya revolusioner, bisa berubah dengan cepat. Kalau pengen berhenti ya berhenti saja," kata Bimbim.

Masa-masa transisi itu dilaluinya dengan penuh perjuangan. Salah satunya lewat proses adaptasi. Misalnya, di saat latihan atau pentas Bimbim terpaksa  menempelkan pensil ke mulut sebagai pengganti rokok. Sebenarnya ini hanya masalah kebiasaan saja.

Dulu dia suka menyanyi sambil merokok agar tidak  grogi. Selain itu, dia juga mengonsumsi permen pedas selama tiga bulan pertama. Setiap kali muncul keinginan untuk merokok, pria penggemar grup music Rolling Stone ini mengunyah permen. Hasilnya cukup efektif. Dia berhasil melewati masa transisi itu dengan baik

Agar komitmennya bisa terjaga, Bimbim  pun woro-woro ke keluarga, personel Slank yang lain, dan teman-temannya tentang rencananya berhenti merokok.  Langkah ini untuk memotivasi diri sekaligus terapi. Sebab bagi Bimbim, seorang manusia itu yang dipegang  omongannya.

Jadi, setiap tergoda untuk kembali menghisap nikotin, dia harus menolaknya karena telah terlanjur woro-woro. Faktor lain, malah mungkin ini yang utama, yang membuat Bimbim begitu teguh untuk berhenti merokok adalah rasa cintanya kepada sang anak.

Sebab, dulu, sang buah hati  sering menyindir kebiasaan merokok Bimbim. Waktu itu anaknya yang masih kecil sering menulis di kotak korek api ayahnya, "You are not smoking anymore".

Seandainya kata-kata itu keluar dari  orang lain, Bimbim mengaku tak akan menggubris. Bahkan sekalipun  berasal dari istri atau saudaranya sendiri. Namun karena keluar dari sang putri tercinta, kesadaran Bimbim seperti ditusuk-tusuk. Kini Bimbim sukses 100% melepaskan diri dari asap rokok.

Bahkan kantor manajemen Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan, pun bebas dari asap rokok. Fakta yang mungkin sulit terbayangkan pada 1990-an dulu.


Sumber :
https://intisari.grid.id/read/03890618/sukses-berhenti-merokok-bimbim-si-drummer-slank-gue-enggak-pernah-mengikuti-tips-tips-yang-bertebaran-di-buku-dan-internet?page=all

Sumber foto :
https://www.kapanlagi.com/slank/foto/foto-slank-1329.html

Cerita di Balik Awal Indro Warkop Berhenti Merokok

Selasa 11 Februari 2020 20:33 WIB


Berhenti dari kebiasaan merokok mungkin terdengar sulit. Hal itu pernah dirasakan Indro Warkop yang kini mengaku sudah berhenti dari kebiasaan merokok. Bagaimana Indro Warkop bisa berhenti dari kebiasaan merokok? Ternyata ada suatu momen yang membuat komedian berusia 61 tahun itu bisa berhenti merokok.

Sebelum bercerita bagaimana bisa berhenti merokok, Indro Warkop mengaku dahulu dirinya merupakan perokok berat. Bahkan, Indro mengaku bisa menghabiskan empat bungkus rokok dalam sehari.

"Dulu saya bisa menghabiskan rokok empat bungkus dalam sehari. Saya di atasnya perokok berat bisa dibilang," ujar Indro Warkop, Selasa (11/2/2020). Namun, dirinya mulai tersadar setelah secara tidak langsung mendapat teguran dari sang anak. Saat itu, anak Indro masih berusia lima tahun.

"Tapi saya sadar dan memutuskan berhenti setelah anak saya yang masih berusia lima tahun berpose dengan rokok-rokokan supaya mirip dengan ayahnya,” tuntas Indro Warkop.


Sumber :
https://lifestyle.okezone.com/read/2020/02/11/481/2166931/cerita-di-balik-awal-indro-warkop-berhenti-merokok

Sumber foto :
https://wartakota.tribunnews.com/2020/02/11/cerita-indro-warkop-pernah-jadi-perokok-berat-sehari-4-bungkus-hingga-sakau-usai-menghentikan-rokok

Related Posts