"Awalnya kita di kantor BNPB dan sebagian besar karyawan yang ada di sana banyak yang merokok. Sebenarnya merasakan batuk-batuk, ada nyeri² di tulang sudah cukup lama.
Saya ke rumah sakit, ke dokter paru, disuruh rontgen kemudian disuruh CT Scan. Dokter mengatakan sampeyan sakit kanker paru stadium 4. Saya tentu shock. Pertama saya kasitau ya nangis semua karena kita semua tau lah, kanker itu tidak ada obatnya.
Saya tidak merokok, keluarga saya tidak ada yang merokok, saya hidup sehat. Ya ada kemungkinan salah satu penyebabnya adalah saya perokok pasif.
Ya buat generasi muda terutama anak² jangan merokok. Tidak ada orang akan menilai dia kelihatan gagah kalau merokok seperti iklan-iklan itu. Itu sangat menyesatkan. Stoplah rokok. Ingat bukan anda tapi untuk keluarga anda. Istri anda, suami anda, anak anda dan sebagainya.
--Sutopo Purwo Nugroho, 1969-2019--
*****************
Setelah almh. Nita Octobijanthy, istri dari Indro Warkop, yang wafat Oktober 2018 lalu, kini Pak Sutopo, Kepala Humas BNPB yang pergi mendahului kita. Keduanya sama² berpulang setelah berjuang melawan kanker paru stadium akhir.
Ini bukan kisah pertama yang saya dengar. Salah satu tante suami juga berpulang beberapa tahun lalu karena kanker paru. Dan persamaan almarhumah bibi kami dengan almarhum Pak Sutopo, keduanya adalah perokok pasif.
Kanker paru adalah salah satu jenis kanker yang sulit dideteksi pada stadium dini. Ini yang menyebabkan sulitnya mendapatkan pengobatan yang responsif. Sekitar 40% orang yang didiagnosis kanker paru, baru menerima diagnosis setelah penyakit kanker mencapai stadium 3.
Kanker (apapun) pada umumnya relatif mudah disembuhkan saat stadium dini namun sulit dideteksi gejalanya. Sebaliknya, kanker pada stadium akhir mudah dideteksi namun sulit disembuhkan.
Orang² yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru diantaranya : memiliki riwayat merokok 30 tahun, berusia 55 hingga 80 tahun, dan merokok dalam 15 tahun terakhir.
Seperti juga kanker lainnya, penyebab kanker paru memang multi faktor, tapi perokok pasif yang selama ini menjadi korban paparan asap rokok menjadi paling rentan dan memiliki risiko kena kanker paru. Penyebabnya bisa karena dia sebagai perokok pasif yang terpapar asap rokok langsung atau third hand smoke, dimana tidak terpapar asap langsung tapi melalui baju atau tembok yang sering terpapar asap rokok.
Seringkali perokok pasif tak sadar bahwa bahan pencetus kanker yang ada dalam rokok yang diisap seorang perokok menempel di mana-mana, seperti pakaian, sofa, tembok atau bahkan tubuhnya sendiri. Meski ia sedang tidak merokok, bahan karsinogenik ini berpotensi dihirup orang di sekitarnya termasuk anak².
Kanker paru bisa jadi sudah ada di tubuh kita jauh sebelum sel²nya bisa terdeteksi oleh alat kedokteran. Saat kita menghirup asap rokok, campuran bahan kimia ini dikirim langsung ke paru-paru, di sinilah mulainya kerusakan pada paru-paru.
Pada awalnya, kerusakan ini dapat diperbaiki oleh tubuh. Tapi serangan terus-menerus dan keberlanjutan dari merokok ini menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru terus bertambah dan sulit ditangani. Kerusakan inilah yang mengakibatkan sel-sel bereaksi secara tidak normal hingga akhirnya muncul sel kanker.
Teman² yang saat ini masih merokok, yuk mulai sedikit² dikurangi. Kalau bisa berhenti itu lebih baik. Jangan jumawa merasa sombong karena merokok dan sehat² saja karena pada kenyataannya yang terpapar asap rokok bukan hanya kalian tapi juga orang lain. Dan orang lain ini yang beresiko terkena kanker lebih tinggi daripada kalian.
Suami saya tidak merokok dan hidup sehat tapi ia kena kanker juga. Sampai sekarang saya selalu wanti² agar jangan sering² dekat dengan para perokok. Tapi terkadang tidak bisa dihindari. Biasanya kalau sudah begini, pakaiannya selalu langsung saya cuci.
Kanker memang bisa menyerang siapa saja. Tapi ikhtiar hidup sehat itu wajib bagi siapa saja. Hindari stres, olahraga teratur, makan makanan bergizi dan halal, serta hindari merokok adalah beberapa diantara yang bisa kita lakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Semoga karenanya kita semua bisa terbebas dari penyakit berbahaya seperti kanker.
*Yang mau share silakan. Postingan public bebas share, tidak perlu ijin, dan tidak akan saya jawab satu- satu*
Sumber :
https://www.facebook.com/photo/?fbid=10217583337728335&set=a.1089489770517