Pages

Wednesday, December 25, 2019

Dampak Rokok bagi Lingkungan

DAMPAK ROKOK BAGI LINGKUNGAN DAN SEKITAR


Efek dari rokok tidak hanya bagi perokok saja melainkan berdampak juga bagi lingkungan sekitarnya. Saat merokok, perokok menghembuskan asap yang mengandung banyak racun ke udara yang mencemari lingkungan sekitar.

Perokok dikategorikan menjadi 2, yaitu perokok aktif adalah orang yang secara langsung menghisap rokok atas kehendak pribadinya dan perokok pasif, yakni orang yang menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut perokok, dan mendapat dampak lebih besar daripada perokok aktif. Berikut ini beberapa dampak yang ditumbulkan rokok pada sekitar:

Dampak yang dapat ditimbulkan bagi perokok pasif:
  1. Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
  2. Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis
  3. Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
  4. Bersin dan batuk-batuk karena alergi
  5. Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
  6. Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin

Dampak yang dapat ditimbulkan bagi wanita hamil:
  1. Keguguran
  2. Kelahiran prematur
  3. Bayi lahir berat badan rendah
  4. Bayi lahir mati

Dampak yang dapat ditimbulkan bagi bayi:
  1. Mengalami gangguan dan penyakit pernafasan
  2. Terganggunya perkembangan kecerdasan anak, baik motorik maupun kognitif
  3. Terjangkitnya penyakit telinga
  4. Bisa meningkatkan resiko penyakit leukimia sebanyak dua kali lipat
  5. Meningkatkan resiko kanker otak hingga 22 persen
  6. Bayi akan lebih mudah lelah karena oksigen yang tidak terserap sempurna
  7. Sindrom kematian secara mendadak

Dampak yang ditumbulkan bagi lingkungan:
  1. Pencemaran udara
  2. Penurunan kualitas udara
  3. Pencemaran air
  4. Penurnan kualitas air
  5. Kebakaran
  6. Masalah sampah
  7. Penyebaran racun
  8. Merusak ekosistem
  9. Membunuh makhluk hidup lain

Dengan mengetahui bahaya yang dapat ditumbulkan pada lingkungan sekitar dan orang lain, pembaca diharapkan lebih peduli dan bijak dalam menyikapi rokok yang berdampak bagi kesehatan sesame dan lingkungan sekitar.


Sumber :
http://scdc.binus.ac.id/tfi/2019/03/dampak-rokok-bagi-lingkungan-dan-sekitar/

Tuesday, December 10, 2019

Efek Menghirup Asap Pembakaran Sampah

5 Efek Buruk Menghirup Asap Pembakaran Sampah. Racunnya 350 Kali Lebih Bahaya dari Asap Rokok


Suka jengkel nggak sih saat menghirup asap pembakaran sampah begitu buka jendela dan pintu rumah pagi-pagi?

Kamu yang merasa biasa saja di situasi tersebut agaknya perlu dipertanyakan. Asap pembakaran sampah itu nggak bisa dianggap sepele. Bukan sekadar nggak enak baunya, lebih dari itu, asap pembakaran sampah juga menghasilkan beragam polutan hingga racun yang bisa masuk ke dalam tubuh, dan tentu membahayakan.

Sedihnya, masih banyak orang yang belum sadar bahwa membakar sampah itu sebetulnya merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar, terlepas dari sulitnya mengelola sampah rumah tangga lo, ya. Biar kamu lebih yakin dan membulatkan tekad untuk nggak membakar sampah di sembarang tempat, ini lo dampak buruk bagi tubuh saat menghirup asap pembakaran sampah.

1. Karbon dioksida dan partikel debu halus yang dihasilkan dari pembakaran sampah bisa masuk ke paru-paru dan bikin pernapasan terganggu

Karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari pembakaran sampah organik selain menipiskan lapisan ozon juga menimbulkan masalah pernapasan seperti sesak napas, asma, hingga bronkitis kalau terlalu sering dihirup. Kalau bakar sampahnya di area terbuka, maka akan menghasilkan partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang. Zat ini nggak bisa disaring oleh alat pernapasan manusia, akhirnya masuk ke paru-paru dan mengakibatkan gangguan pernapasan.

2. Nggak cuma pernapasan yang terganggu, oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh juga bakal macet

Gas berbahaya lain yang dihasilkan dari pembakaran sampah adalah karbon monoksida (CO). Terlalu sering menghirup CO bisa mengganggu fungsi hemoglobin di dalam darah yang seharusnya mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kalau sudah parah, kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan hingga kematian.

3. Menghirup asap pembakaran sampah 350 kali lebih berbahaya daripada menghirup asap rokok, gara-gara ada zat racun hidrokarbon benzopirena. Serem banget!

Asap yang biasanya terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna mengandung hidrokarbon benzopirena, yakni gas beracun yang potensi bahayanya 350 kali lebih besar ketimbang asap rokok. Zat ini bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker, memicu kerusakan hati dan ginjal, mudah lelah dan iritasi pada kulit.

4. Sementara itu, sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan dioksin yang dampaknya nggak kalah seram bagi tubuhmu

Dioksin ini merupakan zat beracun yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel dalam tubuh. Efeknya pun nggak main-main, di antaranya berkaitan dengan perkembangan sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh, sistem hormon, bahkan dapat menyebabkan kanker.

5. Masalah kesehatan lain yang hubungannya sama organ jantung, ginjal, dan otak juga bakal mengincar kalau keseringan menghirup asap pembakaran sampah

Selain zat-zat kimia pada asap pembakaran, abu sisa pembakaran juga mengandung beberapa senyawa berbahaya seperti merkuri, timah, kromium, dan arsenik. Senyawa-senyawa ini akan berubah menjadi racun saat masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah kardiovaskular, kerusakan ginjal hingga otak.


Sumber :
https://www.hipwee.com/tips/efek-menghirup-asap-pembakaran-sampah

Friday, October 11, 2019

Menyebar Racun ke Setiap Penghuni Rumah

Merokok di Dalam Rumah Sama Artinya Menyebar Racun ke Setiap Penghuninya

Bukan rahasia lagi, bahaya rokok bukan hanya untuk mereka yang merokok. Lebih dari itu, rokok juga berbahaya untuk mereka yang menghirup asapnya meski tidak sengaja. Kelompok yang dikenal sebagai perokok pasif ini bahkan bisa mengalami peningkatan risiko penyakit jantung hingga sekitar 25-30% dibanding dengan non-perokok yang tidak pernah terkena paparan asap rokok. Ngeri, kan?

Terutama jika merokok di area dalam rumah. Setelah merokok selesai dan asap berhenti, bahaya rokok masih mengintai. Mengapa? Karena racun dari rokok ini tetap ada dan tersimpan di dalam benda- benda yang terkena debu asap.

Para Ahli Tentang Bahaya Rokok
Sebuah penelitian mengungkap bahwa merokok di dalam rumah bisa meninggalkan zat- zat beracun di perabotan rumah, karpet, tirai, dan bahkan dinding rumah.

Menurut ahli kimia, dokter Eunha Hoh, asap rokok ini mengandung ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di sebuah permukaan. Ribuan bahan kimia ini bersifat racun dan karsinogenik, alias menyebabkan kanker.

Sedangkan menurut ilmuwan, semakin lama sebuah lingkungan terpapar bahan kimia, maka ada kecenderungan mengubah senyawa kimia menjadi bahaya. Misalnya saat terpapar selama bertahun- tahun, seseorang bisa mengalami peningkatan resiko kanker, paru- paru, iritasi tenggorokan, hingga penglihatan.

Asap rokok ini sendiri dapat diserap ke semua permukaan yang berpori. Zat beracun ini bisa menetap lama di semua perabot rumah tangga yang terkontaminasi.

“Kami benar-benar terkejut dengan betapa kuatnya kontaminasi di rumah, bahkan setelah beberapa bulan orang berhenti merokok di dalam rumah,” ungkap seorang ilmuwan kesehatan lingkungan, dokter Penelope Quintana.

Rokok meninggalkan bahaya, bahkan setelah asapnya menghilang

Bahaya Rokok untuk Penguni Rumah
Merokok di dalam rumah sudah pasti membahayakan kesehatan anak- anak yang sering bermain di sofa, maupun karpet di rumah. Peneliti menyebut bahwa anak- anak sebagai perokok ketiga atau kelompok yang tidak merokok, tidak terpapar asap rokok secara langsung, namun terpapar zat beracun asap rokok yang mengendap di perabotan rumah.

Meski tidak di dalam rumah, merokok di area rumah, seperti kebun atau halamam rumah juga bisa membahayakan penguin area rumah. Peneliti pun mengingatkan orang- orang untuk berhati- hati jika membeli rumah bekas seorang perokok.

Menurut George Matt, seorang psikolog dari San Diego State University, Amerika Serikat, rumah seorang perokok adalah Gudang polusi asap tembakau. George sendiri sudah lebih dari 20 tahun meneliti efek asap rokok untuk orang ketiga.


Sumber :
https://www.geetaditya.com/merokok-rumah-menyebar-racun/

Friday, August 9, 2019

Lima Cara untuk Berhenti Merokok


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperkirakan sekira 34 juta orang dewasa merokok di negara itu dengan lebih dari 16 juta orang diperkirakan berisiko mengidap penyakit yang terkait dengan tembakau.

Rokok membunuh satu dari lima perokok di Negara Paman Sam, mencakup 480.000 lebih kematian setiap tahun.

Namun, CDC menyatakan jumlah perokok di negara tersebut telah menurun selama beberapa tahun terakhir. Pada 2017, jumlah perokok turun menjadi 14,0 persen dari 20,9 persen warga AS pada 2005.

Badan itu berharap lebih banyak orang dapat berhenti merokok pada tahun-tahun mendatang. Hanya saja, seseorang sulit untuk berhenti merokok karena efek adiktif dari nikotin.

Namun, tidak pernah ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Sejumlah cara yang terbukti efektif membantu orang menghentikan kebiasaan buruk merokok dan mempertahankan gaya hidup sehat, seperti dikutip Antara dari laman Medical Daily berikut:


Bermain

Temukan sesuatu yang menyita perhatian Anda, misalnya pelajari cara membuat kue, mendaki, bersepeda, bola basket, atau hobi baru apa pun yang dapat mengalihkan pandangan Anda dari rokok.

Pilih kegiatan di dalam atau luar ruangan yang melibatkan upaya fisik atau mental atau bahkan keduanya. Tetapi, penting bagi Anda untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan seperti bermain video gim dalam jangka waktu lama yang mengarah ke gaya hidup tidak banyak bergerak.


Bangun kekuatan Anda

Ada banyak tantangan saat Anda berusaha melawan kecanduan. Rokok sangat menggoda. Mereka membuat Anda berpikir bahwa Anda membutuhkan mereka untuk bersantai dan menenangkan diri.

Namun, perilaku merokok secara perlahan merusak tubuh. Berhenti merokok butuh kemauan yang kuat.

Latih otak Anda untuk berhenti mencari rokok. Selalu pikirkan efek buruknya dan ingatkan diri Anda bahwa berhenti adalah keputusan terbaik.


Meditasi

Ketika Anda mencoba untuk meningkatkan tekad Anda, satu cara untuk meningkatkan fokus pada hal-hal lain dan membantu Anda mengabaikan rokok adalah meditasi. Pendekatan ini mempromosikan perhatian dan melawan stres, menurut Bulletproof.

Meditasi membantu Anda berpikir lebih baik untuk melawan dorongan merokok.


Ubah diet

Perubahan sederhana dalam makanan harian dapat membantu Anda berhenti merokok. Tambahkan sayuran, kacang tanah, dan buah-buahan segar ke dalam diet Anda.

Makan atau ngemil bisa menggantikan perasaan memiliki sesuatu di mulut dan tangan yang biasa Anda rasakan saat merokok.


Coba Beberapa Suplemen

Jika buah-buahan dan sayuran tidak membantu, ada suplemen yang dapat membantu menghindari rokok. Glutathione dan 5-HTP adalah dua suplemen umum yang digunakan untuk mengobati efek penghentian nikotin.

5-HTP mempromosikan keseimbangan serotonin yang mengurangi kecanduan nikotin, sementara glutathione berfungsi sebagai antioksidan, menghilangkan racun dari tubuh.


Sumber :
https://senggang.suarasurabaya.net/news/2019/224527-Lima-Cara-untuk-Berhenti-Merokok

Wednesday, July 10, 2019

Perokok Pasif 4 Kali Lebih Berisiko Kanker Paru

Dipaksa Menghirup Asap Rokok, Perokok Pasif 4 Kali Lebih Berisiko Kanker Paru


dr. Arief Bakhtiari, Sp.P., dokter spesialis paru RSUD Dr. Soetomo dan RS Unair Surabaya mengatakan, perokok pasif atau orang yang "dipaksa" menghirup asap rokok (force smoker) 4 kali lebih berisiko terkena kanker paru dibanding perokok aktif.

"Perokok aktif sendiri sudah berisiko tinggi yaitu 14 kali daripada orang yang tidak menghirup asap rokok. Sedangkan perokok pasif risikonya 4 kali daripada perokok aktif," ujarnya dalam program Wawasan Radio Suara Surabaya, Rabu (10/7/2019) pagi.

Dokter yang juga bergabung dalam Gerakan Masyarakat Tanpa Asap Rokok ini menjelaskan, risiko perokok pasif lebih berat karena menghirup asap yang tanpa melewati filter. Sementara, seorang perokok aktif menghirup dua asap, asap yang melewati filter dan tanpa filter.

"15 dari 100 orang perokok aktif terkena penyakit paru. 95 dari 100 orang yang menderita kanker paru adalah perokok," ujarnya.

Saat ini, semakin banyak orang usia muda yang terkena kanker paru. Pemuda berumur 28 sudah terkena kanker paru stadium 3. Sembilan tahun yang lalu ada orang berusia 36 tahun yang meninggal karena kanker paru.

dr. Arief memahami bahwa menyuruh seorang perokok berhenti rokok memang sulit. Namun, kalau sudah tahu efeknya pasti memilih untuk tidak merokok.

"Harus ada kesungguhan, jangan sampai sakit baru berhenti. Biaya perawatan kanker paru sangat tinggi. Obat kemo yang harus diminum setiap hari harganya mencapai Rp800 ribu per tablet," pesannya.

Sementara bagi orang yang tidak merokok yang ingin menurunkan risiko terkena kanker paru, dr. Arief menganjurkan untuk menghindari area perokok dan mengedukasi lingkungan terdekat seperti keluarga. "Orang tua yang tidak mau anaknya merokok, ya jangan merokok. Anak yang melihat orang tuanya merokok sangat mungkin ikut merokok," kata dr. Arief.

Sebuah video yang merekam pernyataan Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) semasa hidup viral di media sosial. Video tersebut diunggah @suaratanparokok, Senin (8/7/2019).

Pak Sutopo bukan seorang perokok, beliau menjadi perokok pasif & menderita kanker paru karena terpapar asap rokok di lingkungan kerjanya. Beliau meninggal pada usia 49 tahun pada hari Minggu, 7 Juli 2019 di Guangzhou.

Dalam video tersebut, Sutopo bercerita tentang penyebab penyakit kanker paru-paru yang ia derita meski ia dan keluarganya bukan perokok. Ia menduga terserang kanker paru-paru karena ia menjadi perokok pasif.

"Saya hidup sehat, ya ada kemungkinan salah satu sebabnya adalah saya perokok pasif," kata Sutopo.

Sutopo kemudian berpesan kepada generasi muda terutama anak-anak untuk tidak merokok.(iss/ipg)


Sumber :
https://senggang.suarasurabaya.net/news/2019/223187-Dipaksa-Menghirup-Asap-Rokok,-Perokok-Pasif-4-Kali-Lebih-Berisiko-Kanker-Paru

Tuesday, July 9, 2019

Say Not to Second Hand Smoke

"Awalnya kita di kantor BNPB dan sebagian besar karyawan yang ada di sana banyak yang merokok. Sebenarnya merasakan batuk-batuk, ada nyeri² di tulang sudah cukup lama.

Saya ke rumah sakit, ke dokter paru, disuruh rontgen kemudian disuruh CT Scan. Dokter mengatakan sampeyan sakit kanker paru stadium 4. Saya tentu shock. Pertama saya kasitau ya nangis semua karena kita semua tau lah, kanker itu tidak ada obatnya.

Saya tidak merokok, keluarga saya tidak ada yang merokok, saya hidup sehat. Ya ada kemungkinan salah satu penyebabnya adalah saya perokok pasif.

Ya buat generasi muda terutama anak² jangan merokok. Tidak ada orang akan menilai dia kelihatan gagah kalau merokok seperti iklan-iklan itu. Itu sangat menyesatkan. Stoplah rokok. Ingat bukan anda tapi untuk keluarga anda. Istri anda, suami anda, anak anda dan sebagainya.

--Sutopo Purwo Nugroho, 1969-2019--

*****************

Setelah almh. Nita Octobijanthy, istri dari Indro Warkop, yang wafat Oktober 2018 lalu, kini Pak Sutopo, Kepala Humas BNPB yang pergi mendahului kita. Keduanya sama² berpulang setelah berjuang melawan kanker paru stadium akhir. 

Ini bukan kisah pertama yang saya dengar. Salah satu tante suami juga berpulang beberapa tahun lalu karena kanker paru. Dan persamaan almarhumah bibi kami dengan almarhum Pak Sutopo, keduanya adalah perokok pasif. 

Kanker paru adalah salah satu jenis kanker yang sulit dideteksi pada stadium dini. Ini yang menyebabkan sulitnya mendapatkan pengobatan yang responsif. Sekitar 40% orang yang didiagnosis kanker paru, baru menerima diagnosis setelah penyakit kanker mencapai stadium 3.

Kanker (apapun) pada umumnya relatif mudah disembuhkan saat stadium dini namun sulit dideteksi gejalanya. Sebaliknya, kanker pada stadium akhir mudah dideteksi namun sulit disembuhkan. 

Orang² yang berisiko tinggi terkena kanker paru-paru diantaranya : memiliki riwayat merokok 30 tahun, berusia 55 hingga 80 tahun, dan merokok dalam 15 tahun terakhir. 

Seperti juga kanker lainnya, penyebab kanker paru memang multi faktor, tapi perokok pasif yang selama ini menjadi korban paparan asap rokok menjadi paling rentan dan memiliki risiko kena kanker paru. Penyebabnya bisa karena dia sebagai perokok pasif yang terpapar asap rokok langsung atau third hand smoke, dimana tidak terpapar asap langsung tapi melalui baju atau tembok yang sering terpapar asap rokok.

Seringkali perokok pasif tak sadar bahwa bahan pencetus kanker yang ada dalam rokok yang diisap seorang perokok menempel di mana-mana, seperti pakaian, sofa, tembok atau bahkan tubuhnya sendiri. Meski ia sedang tidak merokok, bahan karsinogenik ini berpotensi dihirup orang di sekitarnya termasuk anak². 

Kanker paru bisa jadi sudah ada di tubuh kita jauh sebelum sel²nya bisa terdeteksi oleh alat kedokteran. Saat kita menghirup asap rokok, campuran bahan kimia ini dikirim langsung ke paru-paru, di sinilah mulainya kerusakan pada paru-paru. 

Pada awalnya, kerusakan ini dapat diperbaiki oleh tubuh. Tapi serangan terus-menerus dan keberlanjutan dari merokok ini menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru terus bertambah dan sulit ditangani. Kerusakan inilah yang mengakibatkan sel-sel bereaksi secara tidak normal hingga akhirnya muncul sel kanker.

Teman² yang saat ini masih merokok, yuk mulai sedikit² dikurangi. Kalau bisa berhenti itu lebih baik. Jangan jumawa merasa sombong karena merokok dan sehat² saja karena pada kenyataannya yang terpapar asap rokok bukan hanya kalian tapi juga orang lain. Dan orang lain ini yang beresiko terkena kanker lebih tinggi daripada kalian. 

Suami saya tidak merokok dan hidup sehat tapi ia kena kanker juga. Sampai sekarang saya selalu wanti² agar jangan sering² dekat dengan para perokok. Tapi terkadang tidak bisa dihindari. Biasanya kalau sudah begini, pakaiannya selalu langsung saya cuci. 

Kanker memang bisa menyerang siapa saja. Tapi ikhtiar hidup sehat itu wajib bagi siapa saja. Hindari stres, olahraga teratur, makan makanan bergizi dan halal, serta hindari merokok adalah beberapa diantara yang bisa kita lakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Semoga karenanya kita semua bisa terbebas dari penyakit berbahaya seperti kanker.

*Yang mau share silakan. Postingan public bebas share, tidak perlu ijin, dan tidak akan saya jawab satu- satu*


Sumber :

https://www.facebook.com/photo/?fbid=10217583337728335&set=a.1089489770517

Tidak Merokok, Sutopo Lawan Kanker Paru-paru

Tidak Merokok, Sutopo BNPB Beberkan Perjuangannya Lawan Kanker Paru-paru Semasa Hidup


Akui tidak merokok, Sutopo Purwo Nugroho beberkan perjuangannya melawan kanker paru-paru semasa hidup, tak lupa beri pesan untuk para perokok aktif.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (7/7/2019).

Sutopo Purwo Nugroho menghembuskan nafas terakhirnya di usia 49 tahun di Guangzhou, China. Sutopo Purwo Nugroho disebut menderita kanker paru-paru stadium 4B yang telah menyebar ke tulang dan bagian tubuh lainnya.

Sebelumnya, Sutopo Purwo Nugroho ternyata pernah membeberkan perjuangannya melawan kanker paru-paru. Sutopo sendiri merupakan perokok pasif. Semasa hidupnya, ia mengungkapkan bahwa ia sering terpapar asap rokok di lingkungan kerjanya.

Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @suara_tanpa_rokok.

Melalui video tersebut, ia juga mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya tidak ada yang merokok dan cenderung hidup sehat.
"Awalnya kita di kantor BNPB dan sebagian besar karyawan yang ada di sana banyak yang merokok. Sebenarnya merasakan batuk-batuk. Ada nyeri-nyeri di tulang juga sudah cukup lama. Saya ke rumah sakit, ke dokter paru disuruh rontgen, kemudian disuruh CT scan. Dokter mengatakan sampeyan sakit kanker paru stadium 4. Ya tentu saya shock. Pertama saya kasih tahu, ya nangis semuanya. Karena semua tahu lah, kanker itu tidak ada obatnya. Saya bukan perokok, keluarga saya tidak ada yang merokok, saya hidup sehat. Ya ada kemungkinan salah satu penyebabnya adalah saya perokok pasif. Ya buat generasi muda, terutama anak-anak, jangan merokok. Tidak ada orang akan menilai, dia akan kelihatan gagah kalau merokok seperti iklan-iklan itu. Itu sangat menyesatkan, stoplah rokok Ingat bukan anda, tapi untuk keluarga anda, istri anda, suami anda, anak-anak anda dan sebagainya," tutur Sutopo dalam video yang diunggah akun Instagram @suara_tanpa_rokok.
Hal ini ternyata bukan pertama kalinya Sutopo memberikan pesan untuk para perokok aktif. Sebelumnya, Sutopo pernah mengunggah sebuah video di akun Instagramnya @sutopopurwo pada November 2018 lalu.

Pada unggahan tersebut, Sutopo menulis caption yang berisi pesan untuk para perokok aktif. Ia menghimbau para perokok aktif untuk mengurangi atau berhenti merokok. Ia juga mengingatkan para perokok pasif untuk selalu menjauhi asap rokok.


Sumber :
https://www.tribunnews.com/nasional/2019/07/09/tidak-merokok-sutopo-bnpb-beberkan-perjuangannya-lawan-kanker-paru-paru-semasa-hidup.

Friday, June 21, 2019

Kanker Paru-paru


Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru. Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.

Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain.

Gejala Kanker Paru-Paru
Semakin awal diketahui, keberhasilan pengobatan juga semakin tinggi. Namun sayangnya, kanker paru-paru sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul ketika tumor sudah cukup besar atau kanker telah menyebar ke jaringan dan organ sekitar. Sejumlah gejala yang dapat dirasakan penderita kanker paru-paru adalah:

Batuk kronis
Batuk darah
Penurunan berat badan drastis
Nyeri dada dan tulang
Sesak napas

Faktor Risiko Kanker Paru-paru
Kebiasaan merokok merupakan penyebab utama kanker paru-paru, sehingga sebagian besar penderitanya adalah perokok aktif. Meskipun demikian, orang yang tidak merokok juga dapat terkena kanker paru-paru.

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru adalah:
Memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker paru-paru
Tinggal atau bekerja di lingkungan yang tercemar zat kimia berbahaya
Sering terpapar polusi udara
Pernah menjalani radioterapi

Diagnosis Kanker Paru-paru
Diagnosis kanker paru-paru dapat dilakukan melalui foto Rontgen, CT scan, dan biopsi jaringan paru. Dari ketiga pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis dan stadium kanker. Bila diperlukan, dokter paru dapat melakukan PET scan untuk melihat penyebaran kanker di seluruh tubuh.

Pengobatan Kanker Paru-paru
Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah melalui operasi. Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan radioterapi dan kemoterapi.

Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru, yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi.


Sumber :
https://www.alodokter.com/kanker-paru-paru

Sunday, March 24, 2019

Hargai Sekitarmu

Mengenai pabrik rokok, aku pernah melakukan wisata Keliling Kota Surabaya yang diadakan oleh Museum House of Sampoerna pada tahun 2015. Pada tahun 2017 aku juga pernah tamasya keliling di Museum Kretek Kudus.

Berbeda dengan rokok, berbeda pula terhadap asap rokok. Aku bukan termasuk yang pro akan asap rokok. Ini tidak membahas mengenai hukum rokok secara agama, ini juga tidak membahas rokok secara kesehatan. Namun terdapat beberapa orang yang tidak nyaman dengan asap, terutama asap rokok.


Alasan pertama merokok merupakan salah satu penyebab batuk yang paling umum. Batuk menunjukkan adanya benda asing di saluran pernapasan. Dalam kasus perokok, benda asing itu adalah bahan kimia berbahaya yang berasal dari rokok.

Untuk itu patutlah kita menghargai hak asasi yang paling mendasar dan paling utama serta paling pertama adalah hak untuk bernafas. Jadi mari kita hormati orang yang hendak hidup sehat tanpa asap.

Terlebih jika orang tersebut ternyata mengidap alergi. Dan alergi tidak hanya diakibatkan oleh makanan seperti Susu Telur Ikan Kacang, tapi asap dan secara spesifik asap rokok juga dapat menyebabkan alergi.

Alergi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya reaksi tubuh yang berlebihan terhadap suatu unsur yang dianggap berbahaya padahal tidak.

Rhinitis alergi adalah salah satu jenis rhinitis yang bisa dialami oleh semua usia, penyebabnya bisa karena bau-bauan tertentu, debu, dingin, asap atau yang lain. Penderita ini sering mengalami mudah bersin, hidung pilek dengan ingus cair, juga hidung tersumbat, mata berair, hidung gatal, dll.

Alergi merupakan penyakit kronik atau keadaan yang bisa berulang ketika Anda terpapar kembali dengan alergen penyebab. Oleh sebab itu pengobatan yang paling tepat adalah mencegah adanya paparan terhadap alergen tersebut.

Penyebab utama dari rinitis alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu alergi. Sistem kekebalan tubuh yang menganggap alergen sebagai substansi berbahaya kemudian melepaskan senyawa histamin ke dalam darah. Reaksi inilah yang bisa memicu pembengkakan dan iritasi pada hidung serta produksi cairan hidung yang berlebih.

Rinitis alergi dapat dialami oleh siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan risiko terjadinya rinitis alergi. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
  1. Faktor keturunan. Risiko seseorang untuk mengalami rinitis alergi akan meningkat jika orang tua atau saudara kandungnya juga memiliki kondisi yang sama.
  2. Memiliki alergi jenis lain, misalnya asma.
  3. Pajanan dari lingkungan. Contohnya, pengrajin mebel yang terus terpajan debu kayu.
  4. Paparan asap rokok. Bayi yang terpapar asap rokok, memiliki risiko mengalami rinitis alergi di kemudian hari.

Rinitis alergi tidak bisa disembuhkan


Sumber foto :
https://www.facebook.com/idnportal

Sumber :
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apa-solusi-untuk-penyakit-yg-diakibatkan-asap-rokok
https://www.alodokter.com/rinitis-alergi

Related Posts